![]() |
Skuad Ekuador |
Berstatus non-unggulan bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi Ekuador untuk mengejutkan publik Argentina.
Ekuador tak pernah punya catatan impresif di ajang Copa America. Capaian terbaik mereka hanya bisa menembus empat besar di tahun 1959 dan 1993, di mana mereka menjadi tuan rumah.
Tapi dengan status non-unggulan, Ekuador bisa menjadi kejutan tersendiri di Copa America 2011. Apalagi susunan skuad yang ada saat ini merupakan produk pembinaan jangka panjang mereka sejak awal 2000.
Pelatih Reinaldo Rueda
Reinaldo Rueda bukan wajah baru di sepakbola Ekuador. Dia pernah membawa Ekuador berlaga di putaran final Piala Dunia 2002 dan 2006.
Sukses Rueda berlanjut di 2010. Honduras, tim yang ditanganinya, bisa dibawanya ke Afrika Selatan. Karena catatan sukses itulah Ekuador mengajak kembali Rueda untuk menangani tim.
Di Copa America, Rueda tak punya target muluk, cukup menembus fase gugur. Prioritas utamanya adalah membawa Ekuador melangkah ke putaran final Piala Dunia 2014 di Brasil.
Pemain Bintang
Antonio Valencia menjadi pujaan publik Ekuador sekarang ini. Bagaimana tidak, Valencia bermain untuk Manchester United, tim dengan jumlah fans terbanyak dan peraih gelar juara Liga Primer Inggris musim lalu.
Valencia juga menjadi pemain Ekuador kedua yang mencatat sukses terbaik setelah Alex Aguinaga yang menekuni karirnya di luar negaranya sendiri.
Tapi, imbas dari semua itu, Valencia mengemban beban berat membawa nama besar Ekuador ke pencapaian tertinggi di setiap kompetisi yang diikuti, termasuk Copa America 2011.
Kekuatan Tim
Pelatih Rueda menjadi sosok penting sukses Ekuador di turnamen ini. Dia menjadi penentu keberhasilan Ekuador dengan strateginya, mengingat kemampuan pemain Ekuador tidak begitu mencolok.
Kelemahan Tim
Selain Antonio Valencia, tidak ada pemain lain yang memiliki kemampuan mencolok di Ekuador, yang bisa dijadikan harapan untuk meraih hasil bagus di Argentina.
Susunan tim Ekuador:
Kiper: Maximo Banguera (Barcelona, Ec), Marcelo Elizaga (Deportivo Quito), Alexander Dominguez (LDU Quito)
Belakang: Neicer Reasco, Norberto Araujo, Giovanni Caicedo, Diego Calderon (all LDU Quito), Luis Checa (Deportivo Quito), Walter Ayovi (Monterrey), Gabriel Achilier (Emelec), Fricson Erazo (El Nacional)
Tengah: Oswaldo Minda, Segundo Castillo, Luis Saritama (all Deportivo Quito), Cristian Noboa (Rubin Kazan), Antonio Valencia (Manchester United), David Quiroz, Edison Mendez (both Emelec), Michael Arroyo (San Luis)
Depan: Jaime Ayovi (Pachuca), Felipe Caicedo (Levante), Cristian Benitez (America, Mx), Narciso Mina (Independiente Jose Teran)
Ekuador tak pernah punya catatan impresif di ajang Copa America. Capaian terbaik mereka hanya bisa menembus empat besar di tahun 1959 dan 1993, di mana mereka menjadi tuan rumah.
Tapi dengan status non-unggulan, Ekuador bisa menjadi kejutan tersendiri di Copa America 2011. Apalagi susunan skuad yang ada saat ini merupakan produk pembinaan jangka panjang mereka sejak awal 2000.
Pelatih Reinaldo Rueda
Reinaldo Rueda bukan wajah baru di sepakbola Ekuador. Dia pernah membawa Ekuador berlaga di putaran final Piala Dunia 2002 dan 2006.
Sukses Rueda berlanjut di 2010. Honduras, tim yang ditanganinya, bisa dibawanya ke Afrika Selatan. Karena catatan sukses itulah Ekuador mengajak kembali Rueda untuk menangani tim.
Di Copa America, Rueda tak punya target muluk, cukup menembus fase gugur. Prioritas utamanya adalah membawa Ekuador melangkah ke putaran final Piala Dunia 2014 di Brasil.
Pemain Bintang
Antonio Valencia menjadi pujaan publik Ekuador sekarang ini. Bagaimana tidak, Valencia bermain untuk Manchester United, tim dengan jumlah fans terbanyak dan peraih gelar juara Liga Primer Inggris musim lalu.
Valencia juga menjadi pemain Ekuador kedua yang mencatat sukses terbaik setelah Alex Aguinaga yang menekuni karirnya di luar negaranya sendiri.
Tapi, imbas dari semua itu, Valencia mengemban beban berat membawa nama besar Ekuador ke pencapaian tertinggi di setiap kompetisi yang diikuti, termasuk Copa America 2011.
Kekuatan Tim
Pelatih Rueda menjadi sosok penting sukses Ekuador di turnamen ini. Dia menjadi penentu keberhasilan Ekuador dengan strateginya, mengingat kemampuan pemain Ekuador tidak begitu mencolok.
Kelemahan Tim
Selain Antonio Valencia, tidak ada pemain lain yang memiliki kemampuan mencolok di Ekuador, yang bisa dijadikan harapan untuk meraih hasil bagus di Argentina.
Susunan tim Ekuador:
Kiper: Maximo Banguera (Barcelona, Ec), Marcelo Elizaga (Deportivo Quito), Alexander Dominguez (LDU Quito)
Belakang: Neicer Reasco, Norberto Araujo, Giovanni Caicedo, Diego Calderon (all LDU Quito), Luis Checa (Deportivo Quito), Walter Ayovi (Monterrey), Gabriel Achilier (Emelec), Fricson Erazo (El Nacional)
Tengah: Oswaldo Minda, Segundo Castillo, Luis Saritama (all Deportivo Quito), Cristian Noboa (Rubin Kazan), Antonio Valencia (Manchester United), David Quiroz, Edison Mendez (both Emelec), Michael Arroyo (San Luis)
Depan: Jaime Ayovi (Pachuca), Felipe Caicedo (Levante), Cristian Benitez (America, Mx), Narciso Mina (Independiente Jose Teran)
Sumber : goal.com
1 komentar:
Bagus Juga
Posting Komentar